Breaking News

Kantor BP Batam Dicekam Ketakutan, Pegawai & Aparat Kepolisian Jatuh Korban

 
Batam-www.jejakkasus.id | Aksi massa yang melakukan demonstrasi di depan kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Senin (11/9/ 2023), berakhir ricuh.

Berdasar rilis yang kami terima dari BP Batam, ratusan massa yang melakukan aksi demonstrasi mengatasnamakan masyarakat Rempang, tidak dapat menahan diri, dan melakukan tindakan anarkis. 

Barisan pendemo memaksa masuk kantor BP Batam dengan mendobrak paksa pagar. Dengan kekuatan massa, sejumlah pagar BP Batam runtuh hingga massa berhasil masuk.

Mulanya mereka melakukan pelemparan botol ke arah petugas gabungan hingga mengarah ke karyawan yang bertugas di area pagar.

𝗛𝗠𝗥 𝗧𝗲𝗺𝘂𝗶 𝗠𝗮𝘀𝘀𝗮 
Aksi ini mulanya dijanjikan dapat berlangsung damai. Dimulai pada pukul 09.00 massa pendemo datang ke kantor BP Batam. 

Mereka menyampaikan sejumlah tuntutan seperti pembatalan relokasi warga Rempang, Menuntut pembebasan tujuh orang yang menjadi tersangka pada demo sebelumnya, hingga Meminta Kepala BP Batam untuk menemui massa.

Kepala BP Batam H Muhammad Rudi (HMR) pun menemui langsung para pendemo dan mendengarkan apa yang menjadi tuntutan pendemo. 

“Bapak Ibu, sekali lagi kami mengajak Bapak Ibu untuk dapat bersama kami, Bapak Ibu dapat menyampaikan aspirasi ke pemerintah pusat, kami akan bersama Bapak Ibu untuk mencari solusi terbaik untuk saudara kita," ujarnya menemui massa.

“Namun, bila Bapak Ibu tidak bersedia bersama-sama dengan kami menyampaikan ini kepada pemerintah, maka kami tidak memiliki kewenangan lebih. Kami hanyalah perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah. Sehingga yang dapat kami lakukan, adalah bersama dengan Bapak Ibu ke Jakarta.” Imbuhnya.

Dengan penyampaian ini, pihak pendemo merasa tidak puas, dan kemudian mulai berteriak, melempar botol minum.

𝗗𝗮𝗿𝗶 𝗠𝗮𝗻𝗮 𝗔𝘀𝗮𝗹 𝗙𝗹𝗮𝗿𝗲 & 𝗕𝗼𝗺 𝗠𝗼𝗹𝗼𝘁𝗼𝘃 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗗𝗶𝗹𝗲𝗺𝗽𝗮𝗿 𝗠𝗮𝘀𝘀𝗮?
Hingga puncaknya pada pukul 12.00, massa semakin tidak terkendali hingga melemparkan flare ke arah petugas, diikuti dengan pelemparan botol, batu, kayu, tang besi, ketapel dan berujung memasuki kantor BP Batam. 

Massa yang berhasil mendobrak pagar dan masuk, terus membombardir dengan batu. Penyerangan tersebar hingga ke wilayah sekitar seperti kantin kantor yang juga diserang. 

Para pegawai yang sedang menikmati makan siang, kocar kacir berhamburan karena bom molotov dilemparkan. 

Para pegawai BP Batam yang sedang bekerja di lantai II sampai kaget dan histeris ketika kaca kena lemparan batu.

Rangkaian aksi anarkis ini menimbulkan korban jiwa luka-luka pegawai BP Batam hingga anggota kepolisian, kerusakan Gedung dan kendaraan yang parkir di sekitar kantor. 

Korban pegawai BP Batam dan anggota kepolisian mengalami robek bagian dahi dan luka-luka di beberapa bagian tubuh.

Sampai rilis ini dibuat, sedang dilakukan pendataan dan inventarisir jumlah korban dari pegawai BP Batam dan Kepolisian hingga kerusakan yang terjadi.

Tim membawa korban pegawai yang mengalami luka-luka ke pusat kesehatan terdekat.

Keadaan makin tak terkendali, bahkan aparat kepolisian mendapat serangan hingga dikeroyok massa.

𝗕𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗦𝘂𝗱𝗮𝗵 𝗠𝗲𝗻𝗱𝗮𝗳𝘁𝗮𝗿 𝗣𝗿𝗼𝗴𝗿𝗮𝗺 𝗛𝘂𝗻𝗶𝗮𝗻 𝗧𝗲𝘁𝗮𝗽
Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol Ariastuty Sirait menyayangkan aksi demo yang berlangsung di BP Batam, menjadi begitu ricuh hingga menimbulkan korban jiwa luka-luka.

“Kami sangat sedih dan menyayangkan, kesempatan yang diberikan untuk silaturahmi bersama antara aliansi yang mewakili masyarakat Rempang dengan pemerintah tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya,” kata Tuty.

Padahal menurutnya, dilapangan sudah banyak masyarakat Rempang yang mendaftar untuk Hunian Tetap yang disediakan BP Batam. 

“Di lapangan itu kondisinya sudah kondusif, masyarakat sudah mulai mendaftarkan ke posko dan kontak yang tersedia. Mari, ini tugas kita bersama untuk menjaga. Berikan kenyamanan untuk mereka warga kita, dengan menjaga iklim agar tetap kondusif," pungkas Tuty. (Nursalim Turatea) Team investigasi www.jejakkasus.id
© Copyright 2022 - JEJAKKASUS.ID