PURWOREJO – Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Purworejo mengambil langkah strategis untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata desa yang sempat terpuruk, terutama akibat pandemi COVID-19. Disporapar menggelar "Forum Penguatan Peran Pemerintah Desa dan Pokdarwis dalam Pengembangan Pariwisata Desa" pada Senin, (3/11/2025), bertempat di Ganeca Convention Hall.
Acara ini dihadiri oleh jajaran penting, termasuk dua narasumber dari Komisi IV DPRD Kabupaten Purworejo, Sri Susilowati dan Nur Hidayat. Selain itu, hadir pula Heni Susanti (Kabid Administrasi Pemerintahan Desa DP3APMD), Dwi Kristianto (Kepala Desa Pandan Rejo), serta Albertus Desi Wulan Nugroho (perwakilan Kelompok Sadar Wisata/Pokdarwis Desa Pandan).
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Disporapar Kabupaten Purworejo, Bangun Erlangga Ibrahim, menjelaskan bahwa forum yang dilaksanakan selama dua hari ini berfokus pada penguatan kapasitas bagi aparatur kecamatan, pemerintah desa, dan Pokdarwis di 54 desa wisata.
Erlangga menekankan bahwa pengembangan desa wisata tidak dapat dilakukan sendirian oleh Pokdarwis.
"Pada intinya kegiatan ini lebih kepada membangun sinergitas, karena memang pengembangan wisata desa itu tidak bisa kemudian teman-teman Pokdarwis berjalan sendiri, baik secara kebijakan pemerintahan, keuangan, itu perlu dukungan dari pemerintah desa, dan secara sosial terkait dengan sinergitas beberapa komponen juga butuh dukungan dari pemerintah desa dan kecamatan.," tegas Bangun Erlangga.
Dukungan ini diharapkan mencakup program-program pemerintah yang sudah ada, seperti Koperasi Desa Merah Putih dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), agar semua pihak di tingkat desa bisa saling menopang demi peningkatan pariwisata desa.
Bangun Erlangga mengakui bahwa upaya pengembangan desa wisata sempat terhambat oleh kondisi kebijakan, khususnya setelah pandemi COVID-19. Meskipun sebelumnya Pokdarwis sudah berjuang dan sempat berkembang, tantangan untuk menumbuhkan kembali semangat dan operasional pasca-COVID membutuhkan energi yang luar biasa.
"Ini mumpung kemudian ada beberapa program strategis kita me-review kembali, dan kita ingin lihat teman-teman desa wisata kita juga mulai berbenah kembali," katanya. Ia tidak menampik fakta bahwa beberapa desa wisata saat ini mungkin berada dalam kondisi yang tidak efektif, bahkan operasionalnya terhenti.
Harapan utama dari forum ini adalah terciptanya kesamaan pemahaman (sinergitas) bahwa pariwisata adalah urusan bersama, bukan hanya tugas dinas pariwisata di tingkat kabupaten atau Pokdarwis di tingkat desa.
Bangun Erlangga berharap para Kepala Desa (Lurah) dan Camat sebagai pemangku kebijakan dapat mengoordinasikan dukungan dari berbagai lembaga di tingkat kecamatan dan desa. Secara spesifik, ia menekankan agar penyusunan kebijakan perencanaan, pemerintahan, dan keuangan desa (APBDes) dapat diarahkan untuk mendukung pengembangan pariwisata.
Dalam laporannya, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata, Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disporapar, Neira Anjar Pujisusilo, dalam sambutannya menegaskan bahwa Pemerintah Desa memiliki kewenangan langsung dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) dan APBDes, menjadikan mereka pihak utama yang dapat mengalokasikan anggaran untuk pariwisata.
Sementara itu, Pokdarwis diharapkan berperan aktif sebagai mitra strategis dengan memberikan gambaran jelas mengenai kebutuhan, potensi, dan program wisata yang layak didukung melalui APBDes.
Dengan penguatan ini, Pemerintah Kabupaten Purworejo menunjukkan komitmen serius untuk menjadikan pariwisata desa sebagai sektor unggulan yang dapat menggerakkan perekonomian lokal.
Mustakim
www.jejakkasusgroup.co.id


Social Header