Breaking News

Pondok Pesantren An-Nawawi Berjan Gelar Pelantikan dan Rakernas I JATMAN 2025–2030, KH Yahya Cholil Staquf: Syari’ah dan Thariqah Harus Terus Menjadi Akar Perjuangan NU

Purworejo – Pondok Pesantren An-Nawawi, Berjan, Purworejo menjadi tuan rumah perhelatan akbar Pelantikan dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Idarah Aliyyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) masa khidmah 2025–2030. Acara ini menandai langkah awal kepengurusan baru JATMAN dalam mengemban amanah keumatan sekaligus memperkuat sinergi antara spiritualitas tasawuf dan khidmah jam’iyyah di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU).
Pelantikan Idarah Aliyyah JATMAN dan Rakernas I di Pondok Pesantren An-Nawawi Berjan menjadi momentum penting dalam memperkuat kembali peran thariqah dalam tubuh NU sebagai salah satu pilar spiritual yang tak terpisahkan dari perjuangan jam’iyyah. Dengan semangat khidmah dan keteguhan dalam dua pilar utama – syari’ah dan thariqah – JATMAN kini memulai lembaran baru masa khidmah 2025–2030, yang diharapkan mampu menjawab tantangan zaman dengan tetap teguh dalam akar tradisi dan nilai luhur Islam Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
Acara ini disemarakkan dengan pemutaran sambutan khusus dari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, yang disampaikan secara virtual melalui rekaman video. Dalam sambutannya, KH Yahya menyampaikan rasa syukur dan harapan besar atas terselenggaranya pelantikan dan Rakernas ini, meski dirinya berhalangan hadir karena harus melakukan kunjungan penting ke Berlin, Jerman dalam rangka diplomasi antaragama dan kemanusiaan internasional.
“Semoga ini menjadi langkah yang sungguh barokah untuk masa depan yang lebih baik, masa depan yang maslahat bagi para jamaah ahli thariqah di lingkungan Nahdlatul Ulama di seluruh Indonesia,”* ujar KH Yahya membuka sambutannya.
Dalam sambutannya, KH Yahya menegaskan kembali bahwa Nahdlatul Ulama sejak awal didirikan oleh para muassis bukan semata sebagai organisasi keagamaan, melainkan sebagai gerakan peradaban. Ia menekankan bahwa cita-cita peradaban berarti membangun seluruh tatanan masyarakat – dari nilai, norma, hingga moralitas – yang berpijak kuat pada syari’ah Islam.
“Bagi para ulama jelas bahwa keseluruhan tatanan itu harus diperjuangkan dengan rujukan dan inspirasi dari syari’ah,” tegasnya.
Ia juga mengutip pernyataan Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari saat mendirikan NU, yang mengajak para ulama dari Ahlus Sunnah wal Jama’ah pengikut empat mazhab fiqih untuk berkhidmah dalam satu jam’iyyah. Bagi KH Yahya, hal ini menegaskan bahwa syari’ah adalah landasan utama NU, namun harus dibarengi dan disinergikan dengan hakikat spiritual – yang termanifestasi dalam tradisi thariqah.
“Pelaksanaan syari’ah harus diberi pelandasan dengan ruh hakikat, karena syari’ah tidak boleh dilepaskan dari hakikat,”* lanjutnya. *“Thariqah yang mu’tabarah adalah thariqah yang ajarannya sesuai dengan syari’ah.”*
KH Yahya juga menjelaskan bahwa pelaksanaan Kongres JATMAN di Asrama Haji Donohudan hingga pembentukan Idarah Aliyyah yang dilantik hari ini merupakan bentuk fasilitasi PBNU terhadap aspirasi para ulama dan pimpinan thariqah seluruh Indonesia.
Permintaan untuk difasilitasi ini bermula dari kesepakatan pertemuan pimpinan Idarah Wustha se-Indonesia di Surabaya sebelum kongres, yang kemudian disambut oleh PBNU sebagai bagian dari tanggung jawab struktural dan moral.
“Ini semua adalah khidmah pengurus besar Nahdlatul Ulama dalam mengikhtiarkan maslahat dan melaksanakan tugas-tugas jam’iyyah,”* ujarnya.

Dalam sambutan itu pula, KH Yahya mengucapkan selamat secara khusus kepada Idarah Aliyyah yang baru dilantik, khususnya kepada Rois ‘Am terpilih KH Chalwani, seraya mengajak seluruh jajaran pengurus untuk terus berkhidmat secara maksimal lahir dan batin.
Menjelang penutupan sambutannya, KH Yahya mengungkapkan bahwa dirinya saat video tersebut diputar sedang berada di Berlin, Jerman untuk menghadiri pertemuan penting dengan para tokoh agama dan politik Jerman. Kunjungan tersebut merupakan bagian dari ikhtiar NU untuk terus aktif dalam menyuarakan solusi atas krisis kemanusiaan dan konflik global.
“Mohon doanya semoga ikhtiar ini diberi manfaat dan barokah oleh Allah SWT, agar NU benar-benar menjadi jam’iyyah yang bekerja nyata bagi umat, bangsa, dan seluruh umat manusia,” pungkas KH Yahya.

Mustakim
www.jejakkasusgroup.co.id
© Copyright 2022 - JEJAKKASUS.ID